Hay.?

Aku dengan caraku. Karena Aku Berbeda.
Aku Berbeda. Maka Bedakan Aku

Senin, 16 Juni 2014

KEVIN



KEVIN
“Lagi – lagi lo pergi dengannya kevin.?” Kata kakaknya Deva dengan kemarahannya
“Kenapa kau selalu mengatur – ngatur ku.?!” Balas kevin tak kalah sengitnya
“Sejak kau bergaul dengannya, hidupmu jadi Bengal, dan tidak sopan seperti ini kevin.!” Bentak Deva
“Ahh terserah. Ngomong aja.!!” Kata kevin berlalu sambil mengibaskan tangannya
Deva mengumpat marah.
Deva dan Kevin bersaudara, usianya hanya terpaut satu tahun. Deva sekarang duduk di kelas 3 dan kevin di kelas 2. Deva tidak suka adiknya bergaul dengan Sarah dan Reivan yang nakal dan selalu keluar malam itu.
Di kantin sekolah.
“Muka kayak nggak di setrika gitu. Ada apa lo.?” Tanya Daisy
“Yah, paling masalah adiknya Da.” Ucap Laila
“Jalan lagi dia sama si Bengal Reivan itu” Tanya Daisy
Deva hanya mengangguk lemas.
“Sama cewek kepedean itu juga.?” Tanya Laila
“Iyalah, La” jawab Deva
“Peringatin aja deh Dev” Usul Daisy
“Iya, dev. Samperin aja.” Tambah Laila
Deva terdiam, lalu tersenyum dan bangkit yang di ikuti temannya.
Deva dan temannya masuk ke kelas Sarah dan Reivan dan kebetulan tidak ada kevin di sana. Sarah dan Reivan menghentikan tawanya ketika melihat Deva dan temannya berjalan ke arahnya.
“Pagi kak’.?” Sapa sarah dengan santainya
“Nggak usah pakai acara, manis – manisa, centil.!” Kata Daisy langsung menyembur sarah
“Maksud kakak.?” Tanya sarah sok lugu
“Udah deh. Berhenti lo sok lugu gitu. Gue peringatin jangan lagi sekali – kali lo dekatin adik gue” kata Deva to the point
“Kak’, aku nggak pernah gangguin adik kakak” kata Sarah masih membela diri
“Iya, Cuma kecentilan aja gitu” sembur Laila
“Yah, sapa suruh si kevinnya juga mau sama aku” kata sarah cueknya
“Eh mulut lo perlu gue sobek.? Hah.?! Lo itu adik kelas!” kata Daisy dengan emosi
“Yah situnya langsung marah-marah dan sembur orang” kata sarah garing
Plakkkkk…. Tangan Deva melayang di pipi sarah.
“Punya mulut itu di sopanin.!! Di peringatkan malah nyolot.! Didikan ortu mu gitu yah.?”  Hardik Deva
“Kakak ngomong pelan – pelan jangan nyerocos terus kayak gitu” kata Reivan
“Udah diam lo situ. Buntutnya Sarah, masih berani ngomong lo.!!” Kata Daisy
Reivan diam.
“Awas lo, gue peringatin lo sekali lagi.!! Kalau lo masih berani dekatin adik gue. Gue mampusin lo.!!!” Ancam Deva lalu berlalu.
***
“Lo nggak apa – apa Sa.?” Tanya Reivan
“Nggak kok” jawab Sarah
“Gila.! Itu manusia apa macan sih.?” Kata Reivan
“Biarin, Liat aja, gue bakal ancurin hidup adiknya” kata Sarah dengan mata yang penuh dendam
***
Di rumah.
“Lo sinting yah nampar sarah.?” Kata kevin masih dengan seragamnya
“Yang lebih sinting lo, nggak punya sopan lo panggil gue gitu.!!” Gencar Deva
“Gue kehilangan kesopanan, karna lo yang terlalu mencampuri kehidupan gue.!!” Bentak Kevin
Tamparan melayang ke pipi kevin. Deva terkejut dengan apa yang di lakukananya.
“Sorry, Vin. Kakak nggak bermaksud nampar lo” kata Deva khilaf
“Udeh deh kak’, kakak memang udah berubah” kata kevin pergi sambil memegangi pipinya yang di tampar Deva.
“Ada apa sih dengan gue.? Kenapa gue ringan tangan kayak gini.?” Kata Deva pada dirinya sendiri
***
Malam harinya. Deva melihat adiknya keluar membawa jaket.
“Kemana kevin.?” Tanya Deva
“Nggak usah nanya-nanya.” Ketus kevin
Deva mencekal lengan Kevin.
“Salah kevin.? Kalau kakak nanya – nanya ke kamu.?” Tanya Deva
Kevin Cuma terdiam.
“Vin.?”
“Keluar sebentar” kata kevin akhirnya
“Pulang jangan larut malam yah.?”
“Cuma ngambil barang di rumah teman kak’.” Kata Kevin kemudian berlalu
Tak lamapun Kevin pulang. Kemudian dia berjalan langsung ke kamarnya, namun sesuatu terjatuh dari jaketnya tetapi kevin tidak menyadarinya. Perlahan Deva mengambil barang itu. Dan betapa terkejutnya dia dan langsung menuju kamar Kevin.
“Kevin buka pintunya” kata Deva masih tenang dan meminta membuka pintu kamar Kevin
“Ada apa kak’.?” Tanya kevn
“Lo tadi dari mana.?” Tanya Deva
“Rumah teman” jawabnya enteng
“Siapa temanmu.?” Tanya Deva
“Kenapa sih kakak nanya – nanya kayak gitu sih.? Mau tau urusan aku saja sih” kata kevin
“Teman lo siapa kevin.?” Tanya deva mulai marah
“Nggak perlu tau deh” kata Kevin
“Kevin.!!!” Teriak deva
“Keluar deh kak’.!!”
Deva menarik nafas dalam – dalam dan melemparkan sebungkus bubuk putih ke muka kevin.
“Apa ini kevin.?” Teriak Deva histeris
Kevin terkejut.
Deva terduduk dan menangis.
“Kevin sejak kapan lo pakai barang haram itu.?” Tanya deva masih dengan tangisnya
Kevin hanya terdiam.
“Gue harus ngomong apa sama papa, sama mama. Mama pasti kecewa di sana liat lo kayak gini, mereka pasti kecewa sama gue nggak bisa jaga lo baik – baik.” Kata Deva masih dengan tangisnya
Kevin masih terdiam. Deva pun berdiri.
“Kakak kecewa sama lo vin” kata Deva pun pergi.
Keesokan harinya Deva melarang Kevin ke sekolah.
“Nggak usah ke sekolah hari ini dulu Vin. Lo tenangin diri di rumah aja, fikirkan perbuatan lo. Kalau lo nggak ngasihani diri lo, ingat ortu yang selama ini banggain lo. Buktiin ke mereka bahwa lo masih bisa di banggakan.! Meskipun dunia kita berbeda sama mereka, mereka pasti masih merhatiin kita dari sana.” Kata Deva lalu berangkat sekolah
Orang tua mereka meninggal setahun yang lalu karena kecelakaan lalu lintas, yang membuatnya meninggal di tempat kejadian.
***
“Dev, dev” teriak Daisy dari luar kelas
“Ada apa sih Dev, sampai ngos-ngosan kayak gitu” kata Deva
“Sa… rr…aahh” kata Daisy terbata – bata
“Ada apa dengan sarah.?” Tanya Deva
“Dia meninggal” kata Daisy
“Seriusan lo.?” Tanya Deva
“Serius dev” kata Daisy
“Emangnya dia kenapa Da.?” Tanya Laila
“Overdosis” kata Daisy
“Maksud lo, dia make.?” Tanya Laila
“Iya. Katanya sih dia di temukan di kamaranya tergeletak gitu. Gara – gara overdosis” kata Daisy
Deva hanya terdiam.
Sepulang sekolah Deva menghampiri Kevin yang sedang duduk – duduk di beranda rumah.
“Vin.?” Panggil Deva yang duduk di sebelah adiknya
“Ya.?” Jawab kevin
Deva hanya terdiam.
“Kakak maafin kevin yah.? Aku bakal masuk rehab” kata kevin
“Serius dek.?” Tanya Deva dengan mata berbinar
“Iya kak’, maafin kevin udah ngecewain kakak” kata Kevin
“Iya dek. Kakak udah maafin kamu kok” kata Deva
“makasih kak”. Kata kevin
Deva terdiam.
“Ada apa kak’.?” Tanya kevin
Deva masih terdiam, kevin menunggunya.
“Sarah meninggal” kata deva akhirnya
“Kok bisa kak’.?” Tanya Kevin terkejut
“Overdosis” kata Deva kembali
Kevin terdiam.
“Kevin.?” Panggilnya Deva
“Mungkin itu udah jalannya dia kak’.” Kata kevin akhirnya
Devapun tersenyum dan merangkul adiknya.
~TAMAT~
Cat:Yah. Teman – teman yang punya kakak. Jangan benci kakaknya yah. Seperti itu lah kakak menyayangi adiknya, meskipun ia tidak menunjukkannya dan sering kasar terhadap kamu, tapi sebenarnya dia sangat menyayangimu. Kakak rata – rata loh, rela berbuat apa saja buat adiknya. Jadi yang punya kakak, sayang kakaknya yah, harus selalu hormat sama kakak, dan harus selalu bangga dengan kakaknya. Banyakloh orang pengen punya kakak tapi nggak punya. J *seperti…….. :D*



~Ozoga~

Tidak ada komentar: