KEVIN
“Lagi
– lagi lo pergi dengannya kevin.?” Kata kakaknya Deva dengan kemarahannya
“Kenapa
kau selalu mengatur – ngatur ku.?!” Balas kevin tak kalah sengitnya
“Sejak
kau bergaul dengannya, hidupmu jadi Bengal, dan tidak sopan seperti ini
kevin.!” Bentak Deva
“Ahh
terserah. Ngomong aja.!!” Kata kevin berlalu sambil mengibaskan tangannya
Deva
mengumpat marah.
Deva
dan Kevin bersaudara, usianya hanya terpaut satu tahun. Deva sekarang duduk di
kelas 3 dan kevin di kelas 2. Deva tidak suka adiknya bergaul dengan Sarah dan
Reivan yang nakal dan selalu keluar malam itu.
Di
kantin sekolah.
“Muka
kayak nggak di setrika gitu. Ada apa lo.?” Tanya Daisy
“Yah,
paling masalah adiknya Da.” Ucap Laila
“Jalan
lagi dia sama si Bengal Reivan itu” Tanya Daisy
Deva
hanya mengangguk lemas.
“Sama
cewek kepedean itu juga.?” Tanya Laila
“Iyalah,
La” jawab Deva
“Peringatin
aja deh Dev” Usul Daisy
“Iya,
dev. Samperin aja.” Tambah Laila
Deva
terdiam, lalu tersenyum dan bangkit yang di ikuti temannya.
Deva
dan temannya masuk ke kelas Sarah dan Reivan dan kebetulan tidak ada kevin di
sana. Sarah dan Reivan menghentikan tawanya ketika melihat Deva dan temannya
berjalan ke arahnya.
“Pagi
kak’.?” Sapa sarah dengan santainya
“Nggak
usah pakai acara, manis – manisa, centil.!” Kata Daisy langsung menyembur sarah
“Maksud
kakak.?” Tanya sarah sok lugu
“Udah
deh. Berhenti lo sok lugu gitu. Gue peringatin jangan lagi sekali – kali lo
dekatin adik gue” kata Deva to the point
“Kak’,
aku nggak pernah gangguin adik kakak” kata Sarah masih membela diri
“Iya,
Cuma kecentilan aja gitu” sembur Laila
“Yah,
sapa suruh si kevinnya juga mau sama aku” kata sarah cueknya
“Eh
mulut lo perlu gue sobek.? Hah.?! Lo itu adik kelas!” kata Daisy dengan emosi
“Yah
situnya langsung marah-marah dan sembur orang” kata sarah garing
Plakkkkk….
Tangan Deva melayang di pipi sarah.
“Punya
mulut itu di sopanin.!! Di peringatkan malah nyolot.! Didikan ortu mu gitu
yah.?” Hardik Deva
“Kakak
ngomong pelan – pelan jangan nyerocos terus kayak gitu” kata Reivan
“Udah
diam lo situ. Buntutnya Sarah, masih berani ngomong lo.!!” Kata Daisy
Reivan
diam.
“Awas
lo, gue peringatin lo sekali lagi.!! Kalau lo masih berani dekatin adik gue.
Gue mampusin lo.!!!” Ancam Deva lalu berlalu.
***
“Lo
nggak apa – apa Sa.?” Tanya Reivan
“Nggak
kok” jawab Sarah
“Gila.!
Itu manusia apa macan sih.?” Kata Reivan
“Biarin,
Liat aja, gue bakal ancurin hidup adiknya” kata Sarah dengan mata yang penuh
dendam
***
Di
rumah.
“Lo
sinting yah nampar sarah.?” Kata kevin masih dengan seragamnya
“Yang
lebih sinting lo, nggak punya sopan lo panggil gue gitu.!!” Gencar Deva
“Gue
kehilangan kesopanan, karna lo yang terlalu mencampuri kehidupan gue.!!” Bentak
Kevin
Tamparan
melayang ke pipi kevin. Deva terkejut dengan apa yang di lakukananya.
“Sorry,
Vin. Kakak nggak bermaksud nampar lo” kata Deva khilaf
“Udeh
deh kak’, kakak memang udah berubah” kata kevin pergi sambil memegangi pipinya
yang di tampar Deva.
“Ada
apa sih dengan gue.? Kenapa gue ringan tangan kayak gini.?” Kata Deva pada
dirinya sendiri
***
Malam
harinya. Deva melihat adiknya keluar membawa jaket.
“Kemana
kevin.?” Tanya Deva
“Nggak
usah nanya-nanya.” Ketus kevin
Deva
mencekal lengan Kevin.
“Salah
kevin.? Kalau kakak nanya – nanya ke kamu.?” Tanya Deva
Kevin
Cuma terdiam.
“Vin.?”
“Keluar
sebentar” kata kevin akhirnya
“Pulang
jangan larut malam yah.?”
“Cuma
ngambil barang di rumah teman kak’.” Kata Kevin kemudian berlalu
Tak
lamapun Kevin pulang. Kemudian dia berjalan langsung ke kamarnya, namun sesuatu
terjatuh dari jaketnya tetapi kevin tidak menyadarinya. Perlahan Deva mengambil
barang itu. Dan betapa terkejutnya dia dan langsung menuju kamar Kevin.
“Kevin
buka pintunya” kata Deva masih tenang dan meminta membuka pintu kamar Kevin
“Ada
apa kak’.?” Tanya kevn
“Lo
tadi dari mana.?” Tanya Deva
“Rumah
teman” jawabnya enteng
“Siapa
temanmu.?” Tanya Deva
“Kenapa
sih kakak nanya – nanya kayak gitu sih.? Mau tau urusan aku saja sih” kata
kevin
“Teman
lo siapa kevin.?” Tanya deva mulai marah
“Nggak
perlu tau deh” kata Kevin
“Kevin.!!!”
Teriak deva
“Keluar
deh kak’.!!”
Deva
menarik nafas dalam – dalam dan melemparkan sebungkus bubuk putih ke muka
kevin.
“Apa
ini kevin.?” Teriak Deva histeris
Kevin
terkejut.
Deva
terduduk dan menangis.
“Kevin
sejak kapan lo pakai barang haram itu.?” Tanya deva masih dengan tangisnya
Kevin
hanya terdiam.
“Gue
harus ngomong apa sama papa, sama mama. Mama pasti kecewa di sana liat lo kayak
gini, mereka pasti kecewa sama gue nggak bisa jaga lo baik – baik.” Kata Deva
masih dengan tangisnya
Kevin
masih terdiam. Deva pun berdiri.
“Kakak
kecewa sama lo vin” kata Deva pun pergi.
Keesokan
harinya Deva melarang Kevin ke sekolah.
“Nggak
usah ke sekolah hari ini dulu Vin. Lo tenangin diri di rumah aja, fikirkan
perbuatan lo. Kalau lo nggak ngasihani diri lo, ingat ortu yang selama ini
banggain lo. Buktiin ke mereka bahwa lo masih bisa di banggakan.! Meskipun
dunia kita berbeda sama mereka, mereka pasti masih merhatiin kita dari sana.”
Kata Deva lalu berangkat sekolah
Orang
tua mereka meninggal setahun yang lalu karena kecelakaan lalu lintas, yang
membuatnya meninggal di tempat kejadian.
***
“Dev,
dev” teriak Daisy dari luar kelas
“Ada
apa sih Dev, sampai ngos-ngosan kayak gitu” kata Deva
“Sa…
rr…aahh” kata Daisy terbata – bata
“Ada
apa dengan sarah.?” Tanya Deva
“Dia
meninggal” kata Daisy
“Seriusan
lo.?” Tanya Deva
“Serius
dev” kata Daisy
“Emangnya
dia kenapa Da.?” Tanya Laila
“Overdosis”
kata Daisy
“Maksud
lo, dia make.?” Tanya Laila
“Iya.
Katanya sih dia di temukan di kamaranya tergeletak gitu. Gara – gara overdosis”
kata Daisy
Deva
hanya terdiam.
Sepulang
sekolah Deva menghampiri Kevin yang sedang duduk – duduk di beranda rumah.
“Vin.?”
Panggil Deva yang duduk di sebelah adiknya
“Ya.?”
Jawab kevin
Deva
hanya terdiam.
“Kakak
maafin kevin yah.? Aku bakal masuk rehab” kata kevin
“Serius
dek.?” Tanya Deva dengan mata berbinar
“Iya
kak’, maafin kevin udah ngecewain kakak” kata Kevin
“Iya
dek. Kakak udah maafin kamu kok” kata Deva
“makasih
kak”. Kata kevin
Deva
terdiam.
“Ada
apa kak’.?” Tanya kevin
Deva
masih terdiam, kevin menunggunya.
“Sarah
meninggal” kata deva akhirnya
“Kok
bisa kak’.?” Tanya Kevin terkejut
“Overdosis”
kata Deva kembali
Kevin
terdiam.
“Kevin.?”
Panggilnya Deva
“Mungkin
itu udah jalannya dia kak’.” Kata kevin akhirnya
Devapun
tersenyum dan merangkul adiknya.
~TAMAT~
Cat:Yah. Teman – teman yang punya
kakak. Jangan benci kakaknya yah. Seperti itu lah kakak menyayangi adiknya,
meskipun ia tidak menunjukkannya dan sering kasar terhadap kamu, tapi
sebenarnya dia sangat menyayangimu. Kakak rata – rata loh, rela berbuat apa
saja buat adiknya. Jadi yang punya kakak, sayang kakaknya yah, harus selalu
hormat sama kakak, dan harus selalu bangga dengan kakaknya. Banyakloh orang
pengen punya kakak tapi nggak punya. J *seperti…….. :D*
~Ozoga~
Tidak ada komentar:
Posting Komentar